Salah satu peserta sedang memperhatikan cara kerja Mesin Pencetak Briket Sistem Hidrolik.
Program Studi Teknologi Industri Pertanian (TIP) Fakultas Ilmu dan Teknologi Pertanian (FITP) Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) menunjukkan komitmen nyata dalam memberikan kontribusi bagi masyarakat melalui program Pengabdian kepada Masyarakat yang dilaksanakan di Desa Batu Bulan pada 18 September 2024. Kegiatan ini didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek, setelah melewati seleksi proposal yang ketat dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Â
Program ini melibatkan dosen dan mahasiswa dari tiga program studi di UTS, yaitu Teknologi Industri Pertanian, Teknik Mesin, dan Ilmu Aktuaria. Dosen dan mahasiswa yang berpartisipasi dalam kegiatan ini antara lain Shafwan Amrullah, M.Eng., Dika Saputra, dan Alif Manul Hakim dari Teknologi Industri Pertanian; Fadhli Dzil Ikram, M.T., Lsys Okta Ryanty, dan Syah Aditya dari Teknik Mesin; serta Mikhratunnisa, M.Si. dari Ilmu Aktuaria. Kegiatan ini berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pelatihan dan program pemberdayaan.
Salah satu permasalahan utama yang dihadapi oleh masyarakat Desa Batu Bulan adalah rendahnya pendapatan petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Bulan Suar, serta penumpukan limbah hasil panen jagung, terutama bonggol jagung yang sulit dijual. Petani sering membakar limbah tersebut, yang berdampak negatif terhadap lingkungan dan potensi ekonomi mereka.
Beberapa waktu sebelum kegiatan ini, Tim dari Program Studi Teknologi Industri Pertanian UTS telah memberikan pelatihan pemanfaatan bonggol jagung menjadi briket, yang disambut dengan antusiasme tinggi dari masyarakat. Namun, muncul masalah terkait lambatnya proses pencetakan briket karena alat yang digunakan masih manual. Masalah ini mendapatkan perhatian khusus dari Kelompok Tani Ternak Bulan Suar, yang sangat berminat untuk memproduksi dan memasarkan briket tersebut.
Solusi yang diusulkan oleh Tim Pengabdian adalah penggunaan mesin pencetak briket dengan sistem hidrolik. Teknologi ini memungkinkan proses pencetakan briket dilakukan lebih cepat dan efisien, hanya dengan menekan tombol yang memicu tekanan fluida hidrolik untuk mencetak briket. Selain itu, tim juga memberikan pelatihan terkait pemasaran digital dan teknik pengemasan untuk membantu para petani menjual produk mereka dengan lebih luas.
Ketua Kelompok Tani Ternak Bulan Suar, Zainal Abidin, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada UTS. “Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan dukungan dari Universitas Teknologi Sumbawa. Ini akan membantu kami mengelola bonggol jagung dengan lebih baik dan meningkatkan pendapatan kami,” ujarnya.
Shafwan Amrullah, M.Eng., Ketua Tim Pengabdian, juga menyatakan, “Kami sangat senang dapat berkontribusi langsung dalam mengembangkan potensi masyarakat di Desa Batu Bulan. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen universitas dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat.”
Sebagai langkah lanjutan, Tim Pengabdian berencana untuk melakukan monitoring berkala dan menyediakan konsultasi daring bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan teknis lebih lanjut. Dengan adanya program ini, diharapkan potensi bonggol jagung sebagai bahan baku briket dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan perekonomian masyarakat lokal.