Perbandingan Fatty Acid dalam berbagai Edible Oil

[instagram-feed feed=3]
Mahasiswa Magang Universitas Teknologi Sumbawa Resmi Ditarik, Sahri Yanti Hadiri Kegiatan Penarikan
Sumbawa, NTB – Dekan sekaligus Dosen Pembimbing Lapangan Fakultas Teknologi Hasil Pertanian Universitas...
Read More
Tim PMB FITP UTS Lakukan Kunjungan ke SMKN 1 Tarano dan SMKN 1 Plampang untuk Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru
Sumbawa— Dalam rangka menjaring calon mahasiswa baru unggulan, Tim Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Fakultas...
Read More
Yudisium FITP UTS Tahun Ajaran Ganjil 2025: 14 Mahasiswa Resmi Diwisuda
Sumbawa, 25 Februari 2025 – Fakultas Ilmu dan Teknologi Pertanian (FITP) Universitas Teknologi Sumbawa...
Read More

Penelitian Terbaru dari Universitas Teknologi Sumbawa Mengungkapkan Profil Fatty Acid dalam Biji-bijian dan Kacang

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Sahri Yanti, Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Pertanian Universitas Teknologi Sumbawa, telah membawa terobosan baru dalam penentuan kadar minyak dan identifikasi jenis fatty acid dari berbagai biji-bijian dan kacang. Penelitian ini melibatkan sampel-sampel yang diperoleh dari Taiwan dan Indonesia, dengan fokus pada jenis-jenis fatty acid seperti stearic acid, omega 3, omega 6, dan omega 9.

Proses ekstraksi minyak dilakukan menggunakan metode Soxtec 8000TM dan n-hexane, dengan sampel dikeringkan pada suhu 500°C selama 48 jam. Kondisi ekstraksi dilakukan pada suhu 135°C, dengan volume pelarut sebanyak 50 mL, waktu perebusan selama 40 menit, dan waktu kondensasi selama 60 menit. Identifikasi fatty acid dilakukan menggunakan teknik Attenuated Total Reflection (ATR) dan Gas Chromatography-Flame Ionization Detector (GC-FID).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak minyak dari berbagai sampel memiliki persentase minyak yang berbeda-beda, dengan candlenut (kemiri Indonesia) memiliki kadar tertinggi sebesar 59.950%, diikuti oleh peanut (kacang tanah) dengan 40.076%, sesame (wijen) sebesar 57.063%, sunflower (biji bunga matahari) 43.607%, dan sacha inchi (kacang inca) sebesar 51.706%.

Data ATR menunjukkan bahwa sampel serbuk kacang dan biji-bijian memiliki frekuensi vibrasi molekul OH yang kuat, sementara pada minyak, frekuensi vibrasi molekulnya cenderung lemah. Terdapat banyak peak yang tumpang tindih pada bilangan gelombang sekitar 1200 cm^-1.

Hasil identifikasi menggunakan ATR dan GC-FID menunjukkan bahwa semua sampel mengandung jenis PUFA (Polyunsaturated Fatty Acid) dan MUFA (Monounsaturated Fatty Acid). Kedua jenis fatty acid ini paling banyak ditemukan dalam candlenut, sesame, sacha inchi, sunflower, dan peanut.

Analisis lebih lanjut mengungkapkan bahwa candlenut memiliki 5 jenis fatty acid, peanut 8 jenis, sesame 5 jenis, sunflower 7 jenis, dan sacha inchi 6 jenis. Omega 6, yang merupakan komponen penting untuk kesehatan, ditemukan dalam jumlah yang signifikan dalam candlenut, peanut, sesame, dan sacha inchi.

Omega 9, yang juga memiliki manfaat kesehatan yang penting, banyak terdapat dalam sesame dan sunflower, sementara omega 3 hanya ditemukan dalam sacha inchi.

Stearic acid, yang memiliki potensi untuk menggantikan trans fatty acid yang berbahaya bagi kesehatan, memiliki konsentrasi tertinggi dalam sunflower, diikuti oleh sesame, candlenut, sacha inchi, dan peanut.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi awal yang berharga tentang profil fatty acid yang bermanfaat bagi kesehatan, terutama dalam konteks stearic acid. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang komposisi fatty acid dalam berbagai biji-bijian dan kacang, diharapkan dapat membantu dalam pengembangan makanan yang lebih sehat dan berkontribusi positif terhadap kesehatan masyarakat secara keseluruhan.