Sumbawa, 2 Oktober 2023 – Pada hari Senin, tanggal 2 Oktober 2023, berlangsung acara Bimbingan Teknis & Sosialisasi (BTS) PROPAKTANI Episode 1017 dengan topik menarik “Produksi Jagung dan Produk Turunannya untuk Mendukung Ketahanan Pangan.” Acara ini digelar secara daring pada pukul 10.00 WITA, dan dibuka secara resmi oleh Dirjen Ketahanan Pangan, Bapak Dr. Ir Suwardji. Acara ini melibatkan beberapa pemateri yang ahli dalam bidangnya, termasuk dua dosen dari Fakultas Ilmu dan teknologi Pertanian Universitas Teknologi Sumbawa.
Dalam sambutannya, Pak Dirjen Suwardji menyampaikan bahwa Indonesia telah mencapai swasembada pangan dari sisi produksi jagung. Namun, masih ada tantangan dalam mengoptimalkan hilirisasi produk pertanian. Beliau juga menekankan bahwa setiap komponen jagung, mulai dari batang, daun, hingga buahnya, memiliki potensi untuk dimanfaatkan secara optimal. Saat ini, telah ditemukan 47 jenis produk turunan jagung yang dapat dikembangkan. Acara ini berhasil menarik perhatian 583 peserta yang berpartisipasi secara daring.
Dalam rangkaian acara ini, materi pertama disampaikan oleh Jenri Parlinggoman Hutasoit, S.T.P., M.T.P., Kaprodi Teknologi Hasil Pertanian Universitas Teknologi Sumbawa. Jenri Hutasoit mengambil peran sebagai narasumber pertama dengan topik “Diversifikasi Pangan Olahan Jagung Untuk mendukung Ketahanan Pangan.” Dalam paparannya, beliau menekankan pentingnya diversifikasi produk olahan jagung dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan. Jenri menjelaskan bahwa jagung dapat dijadikan bahan baku untuk berbagai produk, termasuk cookies, makanan pendamping ASI (MP-ASI), beras analog, roti bebas gluten, dan berbagai produk lainnya. Diversifikasi pangan ini bertujuan untuk meningkatkan nilai produk, mengurangi ketergantungan pada pangan pokok selain beras, serta menyediakan pangan yang beragam dan bergizi.
Pada materi kedua, Chairul Anam Afgani, S.TP., M.P., Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Pertanian Universitas Teknologi Sumbawa, menjadi narasumber dengan judul “Teknik Penanganan Pascapanen Jagung Untuk Mempertahankan Kualitas Mutunya.” Chairul Anam Afgani memberikan pemahaman mendalam mengenai berbagai teknik yang harus diterapkan dalam penanganan pasca panen jagung, yang meliputi:
Chairul Anam Afgani memberikan wawasan yang berharga tentang pentingnya langkah-langkah ini dalam menjaga mutu jagung setelah panen.
Dua dosen dari FITP Universitas Teknologi Sumbawa ini telah berkontribusi dalam menyampaikan pengetahuan yang penting dalam mendukung ketahanan pangan, serta bagaimana teknik penanganan pasca panen jagung dapat memainkan peran kunci dalam menjaga kualitas dan nilai jagung tersebut. Semoga pengetahuan yang dibagikan dalam acara ini dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan pemanfaatan jagung secara efektif dalam mendukung ketahanan pangan di Indonesia.