FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI PERTANIAN UTS TEKEN PERJANJIAN KERJA SAMA DENGAN PT. REZZA USAHA MANDIRI

[instagram-feed feed=3]
Mahasiswa Magang Universitas Teknologi Sumbawa Resmi Ditarik, Sahri Yanti Hadiri Kegiatan Penarikan
Sumbawa, NTB – Dekan sekaligus Dosen Pembimbing Lapangan Fakultas Teknologi Hasil Pertanian Universitas...
Read More
Tim PMB FITP UTS Lakukan Kunjungan ke SMKN 1 Tarano dan SMKN 1 Plampang untuk Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru
Sumbawa— Dalam rangka menjaring calon mahasiswa baru unggulan, Tim Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Fakultas...
Read More
Yudisium FITP UTS Tahun Ajaran Ganjil 2025: 14 Mahasiswa Resmi Diwisuda
Sumbawa, 25 Februari 2025 – Fakultas Ilmu dan Teknologi Pertanian (FITP) Universitas Teknologi Sumbawa...
Read More

Sumbawa, 6 Februari 2025 – Fakultas Ilmu dan Teknologi Pertanian (FITP) Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) resmi menjalin kerja sama dengan PT. Rezza Usaha Mandiri (RUM), sebuah perusahaan yang bergerak di bidang proyek, fabrikasi, rekondisi, penyediaan tenaga kerja, dan pengadaan barang. Penandatanganan perjanjian kerja sama ini berlangsung di Fakultas Ilmu dan Teknologi Pertanian UTS dan dihadiri oleh Dekan FITP UTS, Sahri Yanti, Ph.D, serta Direktur Utama PT. RUM, Yutphi Iriandi, S.T, beserta jajaran akademisi dan perwakilan perusahaan.

Dalam sambutannya, Sahri Yanti, Ph.D menekankan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat sinergi antara dunia akademik dan industri, terutama di bidang Teknologi Industri Pertanian. “Kami ingin memastikan bahwa mahasiswa kami memiliki kesempatan untuk mendapatkan pengalaman langsung di industri, memahami kebutuhan pasar, serta mampu mengembangkan teknologi pertanian yang inovatif dan aplikatif,” ujarnya.

Sementara itu, Yutphi Iriandi, S.T, Direktur Utama PT. RUM, yang berbasis di Marente, Kecamatan Alas, menyambut baik kolaborasi ini dan menegaskan bahwa perusahaannya siap mendukung berbagai program akademik, riset, serta pengembangan inovasi yang dilakukan oleh FITP UTS. “Kami percaya bahwa kerja sama ini dapat menghasilkan inovasi yang berdampak besar bagi sektor pertanian dan industri. Dengan dukungan teknologi dan sumber daya manusia yang unggul, kita bisa menciptakan solusi yang meningkatkan efisiensi produksi serta mendorong daya saing industri pertanian lokal,” ungkapnya.

Peluang Kolaborasi

Adapun beberapa bentuk kerja sama yang akan dijalankan antara FITP UTS dan PT. RUM meliputi:

  1. Program Magang dan Studi Independen
    • Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian UTS akan mendapatkan kesempatan magang di PT. RUM untuk mempelajari teknologi rekondisi mesin pertanian, teknik fabrikasi, dan manajemen produksi.
  2. Penelitian dan Pengembangan Teknologi
    • Kolaborasi dalam riset dan pengembangan teknologi pasca-panen yang dapat diterapkan di industri manufaktur dan pertanian.
    • Optimalisasi proses produksi dan pemanfaatan mesin industri dalam agroindustri.
  3. Workshop dan Pelatihan
    • Pelatihan bagi mahasiswa dan dosen mengenai mekanisasi pertanian, perawatan mesin industri, serta sistem manajemen mutu berbasis ISO 9001, ISO 14001, dan ISO 45001.
    • Workshop mengenai penerapan teknologi fabrikasi dalam industri pertanian.
  4. Inovasi dan Inkubasi Bisnis
    • Pengembangan mesin dan alat pertanian berbasis teknologi lokal untuk membantu petani Sumbawa.
    • Inkubasi bisnis untuk mahasiswa dalam menciptakan startup berbasis teknologi pertanian.
  5. Pendampingan Karier dan Rekrutmen
    • PT. RUM akan membuka peluang rekrutmen bagi lulusan Teknologi Industri Pertanian UTS yang memiliki keterampilan di bidang manufaktur, rekayasa industri, dan sistem produksi.

Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan mahasiswa dan dosen FITP UTS dapat lebih aktif dalam menciptakan inovasi serta menerapkan ilmu yang mereka pelajari di dunia industri. Sinergi antara akademisi dan industri diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi dan meningkatkan daya saing lulusan UTS di kancah nasional maupun internasional.

“Kami optimis bahwa kerja sama ini akan membawa manfaat besar, tidak hanya bagi mahasiswa dan industri, tetapi juga bagi pengembangan sektor pertanian dan manufaktur di wilayah Sumbawa Barat,” tutup Sahri Yanti, Ph.D